FAMILIARISASI PESAWAT UDARA TINGKAT II
- Aircraft System
- Aircraft Interior arrangement
Dasar pengetahuan tentang bermacam-macam sistem yang ada di dalam
pesawat adaah sangat penting bagi kita sebagai seorang amggota PKP-PK,
sebab kemungkinan sumber bahaya akan timbul/ terjadi dari beberapa sistem
ini. Adapun komponen-komponen sistem yang ada di dalam pesawat yang
harus kita ketahui dan kita kenal, kita pelajari serta harus kita pertimbangkan
bila kita memberikan pertolongan pada saat kecelakaan yang mungkin akan
membahaakan kita sebagai seorang anggota PKP-PK yang memberikan
pertolongan dan melaksanakan tugas pemadaman kebakaran antara lain :
Fuel System
Fuel system dikategorikan sebagai prioritas utama untuk
dipelajari karena bagi unit PKP-PK hal ini merupakan
bagian yang sangat perlu diperhatikan ketika memberikan
layanan terhadap kecelakaan pesawat udara. Sebab bahan
bakar yang didistribusikan di dalam pesawat udara sangat
berbahaya , karena mudah terbakar. Persyaratan yang harus
dipenuhi dalam perencanaan pembuatan fuel system yaitu :
a. Harus dibuat sesederhana mungkin , aman , ringan,
mudah diadakan pemeriksaan dan perawatan, mudah
mengadakan perbaikan, mudah mengadakan pengisian;
b. Aliran bahan bakar ke mesin harus lancar dan tidak boleh
terhambat meskipun pesawat udara pada cuaca yang
dingin ataupun pesawat udara terbang tinggi serta waktu
membelok tajam , bahkan untuk jenis pesawat udara
aerobatic.
c. Untuk pesawat multi engine , tiap engine harus
mempunyai fuel system tersendiri, dan komponennya
satu system terjadi kegagalan, sehingga tidak akan
berpengaruh terhadap system yang lain dan tidak akan
menghambat kerja engine yang lainnya.
Fuel system suatu pesawat udara meliputi dan mencakup tentang
penyimpanan, pendistribusian bahan bakar ke masing-masing tangki
bahan bakar , klep-klep pengontrol, pompa-pompa dan lailn-lain
komponen peralatan dari fuel system yang letaknya tersebar pada
badan pesawat udara itu sendiri.
Bila pesawat udara mengalami kecelakaan, tekanan dan sentuhan
akibat benturan biasanya dapat merusak fuel line (pipa saluran bahan
bakar) serta tangki bahan bakar yang dapat mengakibatkan
kebocoran. Dengan timbulnya kebocoran ini sangat berbahaya,
sebab banyak kemungkinan sumber kebakaran. Sumber-sumber
kebakaran yang dimaksud bisa disebabkan dari akibat geserangeseran,
korsleting listrik, daya dari listrik statis, permukaanpermukaan
yang panas ataupun gas pembuangan yang panas.
Pesawat terbang dewasa ini menggunakan 2 (dua) jenis bahan bakar,
yaitu gasolin fuel dan jet fuel. Gasolin fuel digunakan oleh pesawat
terbang yang bermesin piston sedangkan jet fuel digunakan oleh
pesawat terbang yang bermesin turbin.
a. GASOLIN FUEL / AVI GAS
Gasoline fuel / AVIGAS (aviation gasoline) mempunyai sifat
yang mudah terbakar dan mempunyai oktan yang tinggi yaitu
100-130 dan 115-145. Flash point dari gasoline sekitar minus
30ºF s.d minus 50ºF dan Flammable limitnya dari 1,4% s.d
7,6%. Ignition temperaturnya dari 124ºFs.d 180ºF serta rate of
flame spread antara 700-800 feet per point.
b. JET FUEL / AVTUR (Aviation Turbine)
Jet fuel ini dibagi menjadi 2 tingkatan yaitu : Jet A dan Jet B. Jet
A fuel adalah kerosene murni dan mempunyai flash point sampai
dengan 145ºF , flammable limitnya 0,6 – 4,9%. Ignition
Tempereture 440ºF dan rate of flame spread nya kurang dari 100
feet per menit; Karena Jet A lebih aman dari Jet B fuel , maka
jet A ini sekarang banyak digunakan untuk pesawat udara
komersial / berpenumpang banyak. Jet B fuel adalah campuran
antara gasoline dengan kerosene dan mempunyai flash point
rendah yakni minus 60ºF , flammable limit nya 0,5-5,6% ,
ignition temperature 470ºF dan rate of plane apread nya 700-
800 feet per point. Jet B fuel kebanayakan digunakan oleh
pesawat militer karena bahan bakar jet B fuel ini mudah
dinyalakan pada waktu start engine dalam keadaan cuaca yang
sangat dingin.
Bahaya-bahaya besar dari gasoline ataupun jet fuel yang
terbakar, ialah terjadinya reignation atau flash back. Usahausaha
yang harus diadakan untuk mengatasi flash back, yaitu
dengan menggunakan foam dengan cara menutupi seluruh
permukaannya.
Fuel Tank
Fuel tank adalah suatu unit terpisah yang dipasang diantara rangka
wing atau dalam bagian wing pesawat udara. Akibat suatu benturan ,
tangki ini biasanya dapat bocor dan fuselage bisa terbakar. Dan pada
helicopter biasanya fuel tank terletak di bawah lantai cabin. Auxiliary
tank biasanya dipasang pada pesawat tempur yang dapat dilepas /
dibuang pada waktu kecepatan tinggi , terutama pada pesawat tersebut
akan melakukan pendaratan darurat (emergency landing). Bahan yang
digunakan untuk membuat fuel tank ada bermacam, antara lain :
aluminium alloy, stainlessteels, plastik yang diperkuat dengan asbess
dan syntetic rubber yang tahan terhadap bahan bakar.
Fuel tank dilengkapi dengan filler neck dan cap, vent, drain valve , fuel
quantity gauge, sump outlet part. Pada pesawat udara komersil yang
besar , biasanya juga dilengkapi dengan fuel dump valve pada fuel tank
nya. Guna fuel dump valve adalah untuk membuang bahan bakar di
udara bila pesawat mengalami darurat saat akan melakukan
pendaratan.
Fuel Lines
Fuel lines merupakan suatu alat untuk mendistribusikan bahan bakar
fuel tank ke bagian-bagian penting ke engine. Fuel lines mempunyai
ukuran diameter 1/6 – 4 inch. Fuel lines terbuat dari alluminium alloy
, sedangkan fuel lines yang menghubungkan bagian-bagian yang
banyak getaran dengan bagian yang tidak ada getaran digunakan
flakible , yang terbuat dari synthetic rubber yang diperkuat dengan
anyaman fiber dan bagian luarnya dilindungi dengan anyaman
asbestos untuk menahan pengaruh temperatur yang tinggi dari luar.
Pemasangan fuel lines di pesawat udara diletakkan di bagian yang
terlindung dari penyebab kerusakan yang datang dari luar. Apabila
pemasangan engine pesawat diletakkan di bagian belakang fuselage,
maka fuel lines yang menghubungkan fuel tank dengan engine akan
dipasang melalui fuselage bagian bawah.
Installation Extinguishing System
a. Fungsi
Untuk memadamkan kebakaran pada komponen pesawat udara
yang dilakukan oleh pilot agar terhindar terjadinya kebakaran yang
lebih besar.
b. System
1. System deteksi yang cukup baik tentang adanya kebakaran
pada komponen di pesawat udara.
2. System pemancaran bahan pemadam ke object yang terbakar
dari alat pemadam yang telah dipasang dan dilengkapi dengan
nozzle dan dapat dioperasikan secara otomatis dari cockpit.
c. Bahan pemadam
1. Ditempatkan di cabin pesawat dalam posisi aman.
2. Tidak mengandung racun yang membahayakan kesehatan
penumpang.
3. Tidak merusakkan komponen pesawat udara.
Fire Detection System
a. Fungsi
Untuk mendeteksi secara dini komponen pesawat yang terbakar.
Apabila terjadi kebakaran pada salah satu komponen pesawat
udara, maka lampu alarm sebagai penunjuk tersebut pada fire
control panel akan menyala berkedip-kedip dan alarm bell akan
berbunyi.
b. System
System ini terjadi dari fire detector, alarm light dan bell serta
jaringan kabel yang dihubungkan dengan sumber tenaga listrik dari
pesawat udara tersebut. Pada umunya fire detector ini dipasang
pada bagian engine , baggage compartment dan lainnya.
c. Jenis fire detector
1. Rate of temperature rise detector
2. Radiation sensing detector
3. Overheat detector
4. Smoke detector
. Fire Extinguishing System
a. System pemadam kebakaran pesawat udara yang digunakan adalah
system high rate discharge. Istilah tersebut di atas disingkat
dengan HRD. System HRD ini sangat baik dan pancarannya dapat
menjangkau seluruh komponen pesawat udara yang dianggap
cukup rawan terjadi kebakaran.
b. Bahan pemadam masih menggunakan halogeneted hydro carbon
atau pesawat yang baru sudah menggunakan bahan pemadam
pengganti halon karena bahan pemadam kebakaran halon sudah
dilarang digunakan karena mengandung racun dan merusak lapisan
ozone.
Electrical System
a. Berfungsi untuk memberi penerangan, kerja mesin, peralatan
listrik, pompa-pompa hydraulic, pompa fuel system, system
peralatan lainnya.
b. Jumlah kabel listrik cukup banyak dan tenaga listrik cukup besar.
Hydraulic System
a. Terdiri dari sebuah reservoir of hydraulic fluid
(penyimpanan cairan hydraulic) dan pompa-pompa serta
berbagai macam peralatan dan pipa-pipa yang
menghubungkan satu sama lainnya.
b. Cara kerjanya yaitu cairan hydraulic masuk kedalam
pompa penekan, menyalurkan cairan tersebut ke
accumulator (tempat penyimpanan) dan tersimpan dalam
tekanan (under pressure).
c. Biasanya tekanan untuk hydraulic accumulator mencapai
3000 psi dan cairan tersebut siap untuk digunakan dengan
menghidupkan dan mematikan pompa tekanan. Pada
accumulator dapat menyimpan cairan ini dalam keadaan
bertekanan untuk beberapa saat lamanya, walaupun mesin
pesawat sudah dimatikan.
d. Cairan hydraulic yang sudah bertekanan ini digunakan
untuk menggerakkan berbagai macam alat dan komponen
pesawat udara dengan maksud untuk meringankan tugas
pilot.
e. Komponen pesawat udara yang digerakkan dengan
hydraulic system :
1. Wheel brake
2. Control surface pesawat udara
3. Nose wheel steering
4. Wing flaps
5. Landing gear system
. Oxygen System
a. Semua pesawat udara yang terbang tinggi diperlukan
membawa banyak oksigen cadangan untuk keperluan
penumpangdan awak pesawat di dalam cabin.
b. System penyimpanan biasanya berupa gas dan berupa
cairan.
c. Kebanyakan pesawat udara modern dilengkapi system
emergency perorangan dan pada waktu pesawat udara
terlalu tinggi serta di dalam cabin kekurangan oksigen
untuk bernapas, maka secara otomatis oksigen masker
keluar dan terbuka dari kotak penyimpanannya dan
selanjutnya dapat digunakan oleh penumpang.
Bahaya bahaya system oxygen
1. Bahaya dari peledakan
2. Bahaya dari oksigen yang bebas
d. Sifat sifat umum oksigen cair
1. Cairan oksigen dinamakan LOX (liquid oxygen)
2. Berwarna biru muda bening dan jernih
3. Boiling point 297ºF
4. Cairan oksigen ini sama dengan oksigen gas, tidak
menyala dengan sendirinya, tetapi akan sangat
membantu proses pembakaran suatu benda yang lain
e. Bahaya-bahaya oksigen cair
1. Berbahaya bila terjadi fuel spill
2. Bila berada di aspal berubah mempunyai daya ledak
yang sangat peka, bila diberi pukulan sedikit saja dapat
meledak atau meletus dengan dahsyat
3. Cairan oksigen yang dingin dapat menimbulkan
pembakaran pada kulit yang menyerupai radang
kedinginan
Aircraft Interior Arrangement
Sebagai anggota PKP-PK harus mengetahui dan mengenal bagian
bagian dalam dari pesawat udara. Hal ini dimaksudkan akan sangat
membantu dalam pelaksanaan operasi pertolongan dan
penyelamatan korban kecelakaan pesawat udara.
Bab.4 Familiarisasi Pesawat Udara Tingkat II
Bagian bagian dalam pesawat udara yang perlu diketahui adalah :
. Letak kursi kursi (seat) serta susunan dan jumlahnya.
. Letak dan jumlah oksigen di dalam pesawat udara.
Jenis material yang terdapat di dalam kabin
Terutama bahan yang mudah terbakar serta beracun bila terbakar.
Letak dan jumlah alat pemadam kebakaran
. Letak dan jumlah emergency exit
4.2.6. Letak dan jumlah emergency facilities
No comments:
Post a Comment